Jangan heran jika anda tak menemui seorang penjaga kotak uang kantin SMA Negeri 2 Mojokerto. Meski banyak pembeli "menyerbu" makanan yang dijajakan, sang penjaga kantin tak akan pernah muncul. Uniknya, pembeli memahami benar keadaan itu. Mereka akan mengeluarkan uang dari saku dan meletakkannya dalam kotak khusus saat mengambil makanan, yang jumlahnya sesuai dengan harga. Jika jumlah uangnya terlalu besar, pembeli pulalah yang mengambil kembaliannya. Kantin di SMA Negeri 2 Mojokerto itu memang tak memiliki penjaga. Hanya kejujuran pembelilah yang memegang peran dalam kegiatan operasional kantin tersebut sehari-hari. Rugikah? Tentu saja tidak, selama kejujuran dapat ditegakkan oleh para pembeli. Konsep yang sangat sederhana, namun mungkin akan sangat sulit dalam pelaksanaannya.
Kantin di SMA Negeri 2 Mojokerto itu dinamai Kantin Kejujuran (Inscada Honesty Canteen). Sekilas, kantin ini tak ubahnya kebanyakan kantin lainnya. Pembedanya hanya dalam pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli. Kantin Kejujuran yang diresmikan langsung oleh Walikota Mojokerto Bpk. Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM, Senin, 2 Maret 2010 itu merupakan metode baru yang rencananya akan diterapkan di seluruh sekolah.
Tempatnya sederhana dengan menjual jajanan tradisonal mulai getuk lindri, klepon, mie kuning, bihun, lepet jagung, dan aneka gorengan, dengan harga antara Rp.500,- sampai Rp.1.000,-. Jajanan yang harus disediakan oleh warung sekolah harus memenuhi standar kesehatan, yaitu tidak mengandung zat pewarna dan zat kimia serta kandungan jajan minimal mengandung 360 kalori.
Kantin Kejujuran ini akan menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri, lingkungan, hingga bangsa dan negara, tak akan ada lagi praktik "darmaji" alias dahar lima ngaku siji (makan lima tetapi mengaku satu) dalam kehidupan sehari-hari. Jika praktik kejujuran ini mulai dapat diterapkan pada pelajar, maka diharapkan mereka akan menjadi penerus bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa ini. Kantin Kejujuran dapat merefleksikan tabiat para siswa yang ada di sekolah itu. Jika kantin tak bertahan lama karena bangkrut, maka hampir dipastikan para siswa di sekolah itu tak lagi berlaku jujur. Sebaliknya, kantin akan semakin maju saat semua siswa memegang tinggi asas kejujuran dalam kesehariannya.
GALERI FOTO :
Rabu, 11 Mei 2011
Kantin Kejujuran (Inscada Honesty Canteen)
Sambutan dari Duta Lingkungan SMANDA
Jangan lupa bayar !!!
0 komentar:
Posting Komentar